Sundea: Jantung Zodiak Gembira Pada Akhirnya Tetep Teks

Bagi Sundea, Zodiak Gembira tak bisa dipisahkan dari pilihannya menjadi penulis kelontong. Mengapa? 

Wawancara ini adalah obrolan up close and personal tentang perjalanan Zombi dan prinsip-prinsip yang memeliharanya.

Di akhir artikel, mengetahui siapa yang mewawancara Sundea akan membuatmu terkejut. Bukan click bait. 

 

foto: wangirupa studio  

 

Ok, De. Perkenalkan diri kamu secara singkat. Sebutin tiga hal yang rasanya kamu banget. 

Merkurial. Matahari. Zodiak.

Kenapa? Coba sekarang di-breakdown satu-satu.

Pertama, soal Merkurial.

Merkurius adalah planet yang erat kaitannya sama teks, pesen, dan komunikasi. 

Ke dua, soal matahari.

Aku suka matahari. Dia narator, satu mata yang memandang semuanya dan memperlihatkan banyak cerita setiap hari. Itu juga alesan catetan-catetan khasku kunamain "salamatahari".

Ke tiga, soal zodiak.

Aku ngerasa zodiak banget aja sih. Aku seneng memahami karakter tiap orang lewat chart zodiaknya.

Sejak kapan kamu "zodiak banget"?

Mungkin...sejak taun 2010-2011an. Awalnya sebenernya iseng. Temen-temen aku sering curhat dan minta pendapat tentang orang-orang yang aku nggak kenal. Aku jadi nyoba ngeduga-duga sifat orang yang diceritain berdasarkan zodiak. Lama-lama kok suka bener?

Akhirnya aku cari tau lebih jauh tentang zodiak. Dari seorang temen, namanya Arthur Situmeang, aku tau apa itu chart zodiak. Sejak saat itulah aku "zodiak banget" karena terus menyelami betapa kompleks dan menariknya karakter seseorang berdasarkan apa yang tersurat di chart zodiak.

 Soal zodiak itu sendiri, selengkapnya aku jelasin di sini aja ya. 

Menurut kamu, zodiak itu ada 12 atau 13?

Dua belas. Ada alesannya astrologi dibagi ke dua belas zodiak itu. Astrologi beda sama astronomi. Itu penjelasannya panjang banget dan bisa dibaca di sini. Penting untuk diketahui.

Sejak kapan kamu mulai bikin Zodiak Gembira dan ngejual jasa ini?

Nama Zodiak Gembira resmi lahir 8 Februari 2012, pas aku ngebacain chart zodiak temen baik aku sebagai hadiah ulangtaun. Awalnya jasa pembacaan ini nggak dijual. Nama Zodiak Gembira juga asal banget kecetusnya, plesetan dari “soda gembira” yang aku minum di suatu food court pas lagi baca chart. Nggak ada niat diseriusin sama sekalilah.

Setelah makin banyak yang minta dibacain, bahkan di luar lingkaran temen-temen, barulah aku mulai pasang tarif. Awalnya cuma untuk ngurangin permintaan karena makin lama makin liar yang minta dan aku mulai kewalahan. Taunya tetep banyak yang minta, makin serius, terutama setelah sempet kolaborasi sama seniman hits RukmunalHakim

 


Apa yang bikin kamu percaya sama chart zodiak?

Pengalaman. Waktu pertama banget belajar baca chart, yang aku baca kan diri aku sendiri. Ternyata chart zodiak ini sangat ngebantu. Setelah tau isi chart aku, aku lebih paham apa yang aku butuhin dan gimana nge-treat-nya. Abis itu aku mulai ngebacain temen-temen. Ternyata itu pun ngebantu buat mereka.

Nah, yang paling absurd, waktu suami aku PDKT, aku baca dulu chart-nya. Ternyata kesan pertama aku tentang dia nggak sama sama isi chart zodiaknya. Karena aku percaya sama chart, aku coba jalan aja dulu. Nggak taunya makin ke belakang makin keliatan kalau chart ternyata lebih tepat daripada kesan pertama aku. Salah satu keputusan paling besar di idup aku—milih suami—aku ambil antara lain dengan baca chart zodiak dan aku nggak nyesel sama sekali bahahaha. 

Apakah zodiak ini bisa dibuktiin secara ilmiah?

Pada dasarnya zodiak ini pseudo-science dan sebuah tradisi panjang. Jadi aku sendiri nggak ngeliat zodiak sebagai sesuatu yang ilmiah. Tapi dia tetep ada metode dan forumnya, kita nggak bisa sembarangan ngarang-ngarang kayak nambah-nambahin zodiak jadi 13, tanpa tau persis metodenya.

Kalau diibaratin pengobatan, mungkin zodiak lebih kayak pengobatan alternatif. Ada metodenya dan nggak sembarangan, tapi lebih cair dan sangat bergantung sama praktisinya.

Terus apa yang bikin kamu yakin sama diri kamu sebagai praktisi?

Dari dulu aku selalu tertarik sama karakter. Mungkin karena itu juga banyak yang suka curhat, minta pendapat aku tentang sifat orang yang mereka nggak ngerti. Kalau baca buku atau nonton film, karakter juga sering jadi perhatian utama aku. Kalau nulis cerita sendiri, karakter pun jadi prioritas buat aku.

Nggak tau karena kebanyakan ngamatin orang atau gimana, kalau aku nulis, koneksi aku sama karakter-karakter fiksinya juga agak nggak real. Selain riset, biasanya tokoh-tokoh ini aku wawancara. Aku kasih si tokoh itu cerita, tapi aku biarin dia jalan sendiri sesuai pilihan-pilihannya. Lewat interaksi itu, aku akan kenal si tokoh sebagai karakter solid. Ceritaku sendiri kompromistis. Buat aku semua berpusat di tokohnya, yang terpenting adalah mereka. Tugas aku ngebantu si tokoh kenal dirinya, nyari tujuannya, dan nerjemahin semua itu ke dalem teks yang nganter mereka ke ujung cerita.

Hnah. Baca chart zodiak juga mirip-mirip gitu. Setiap ngeliat chart, aku ngerasa chart itu kayak cerita sendiri ke aku dengan bahasa astrologi; semakin jauh aku belajar astrologi, semakin terang benderang bintang-bintang di chart nyampein ceritanya. Selanjutnya, aku ngebantu isi chart menguraikan diri dengan kata-kata, supaya bisa nerangin jalan buat pemilik chart dan nganter si pemilik chart jalan sampai ke ujung ceritanya sendiri.

Bentar. Berarti baca chart zodiak ini masih segaris sama jalan hidup kamu sebagai penulis kelontong?

Banget. Itu sebabnya aku rasa pembacaan aku lebih kuat ketika tertulis.

Aku sempet rutin ngisi segmen “Zodiac on Sarah” di “Sarah Sechan” Net TV, dua kali nemenin Hilbram Dunar di “Sahabat Inspirasi” O Channel, dua kali dateng ke acara "Pagi-pagi" Net TV, bikin Podcast Zodiak Gembira bareng Podluck Podcast, dan nemenin Dhira Bongs di segmen youtube-nya, "Bacod – Baca Zodiak dia dong". Buat aku semua pengalaman itu menarik banget dan aku belajar banyak dari situ. Tapi aku tau jantung Zodiak Gembira pada akhirnya tetep teks.

Aku pernah bikin program “Pikun – Ngopi Bareng Dukun” di kafe Kofieloka bareng suatu port namanya Beranda. Meskipun ada temu muka dan ngobrol-ngobrol sama orang-orang yang kubacain, di ujung pertemuan aku selalu kasih catetan untuk setiap pesertanya. Contoh catetannya kurang lebih kayak gini. Ini memang udah boleh di-share kok sama yang dikasih catetan hehe:


 

Waktu bareng Dhira, selain nemenin di segmen Bacod, aku juga ngebantu dia ngebangun karakter tokoh untuk video klipnya.

Selama bikin Podcast Zodiak Gembira bareng Podluck Podcast, aku juga selalu bikin catetan tentang narasumber yang kemudian dimuat di media Pabrikultur.com.

Kalau kita balik lagi ke pertanyaan kamu sebelumnya, apa yang bikin diri aku yakin sebagai praktisi Zombi, akhirnya jawabannya apa yang aku baca di chart aku sendiri:

Aku tau untuk apa aku digariskan Merkurial ^^

Kamu nggak nyoba ngajar atau bikin workshop pembacaan zodiak?

Hahahaha, aku nggak berani. Aku bingung gimana ngajar secara efektif karena ... ya ...aku tadi udah cerita cara aku baca. Banyak instingnya walaupun ada pijakan teorinya. Aku nggak tau gimana nransfer yang instingtif ini. 

Beberapa temen, yang belajar baca chart sama aku, biasanya ngeliat cara aku baca aja. Dari situ mereka nangkep dan ngolah sendiri. Kalaupun ada yang mereka tanyain, berangkatnya selalu dari chart orang, jadi buat aku lebih gampang ngejelasinnya. 

However, aku belajar terus selama ada kesempatan, sebab buat aku pribadi, detail zodiak ini kayak nggak abis-abis dipelajarin. Semakin dalem aku belajar, semakin lengkap pembacaannya. 

Jadi yang istimewa dan beda dari pembacaan Zodiak Gembira ini teks dan personalnya, ya?

Exactly. Makanya biasanya bacanya agak lama karena tiap chart aku treat spesial. Hasil pembacaannya buku digital kecil yang ditulis kayak surat, khusus tentang orang yang bersangkutan. Setiap paket bacaan ada judul dan covernya. Semua aku custom personal. 

coret-coret oren itu buat nutupin nama
 

Pasang testimoni orang-orang yang kamu bacain di medsos bisa kali, De…

Ada, kok, beberapa testimoni yang aku pasang. Sebagian lagi testimoninya agak personal, jadi aku nggak enak nge-post-nya. Kalaupun mau di-post, kayaknya aku harus minta yang bersangkutan nulis testimoni lain, edisi yang boleh di-post. Tapi kayaknya ini nanti bisa aku pikirin kalau bisa istiqomah manage-nya. Thank you lho usulnya.

Kenapa kamu jarang update medsos dan promo? Kan orang jadi nggak tau, De...

Itu dia. Aku akuin aku emang payah ngelola medsos, gaptek lagi. Medsos itu phase-nya cepet dan efektif, sementara aku pada dasarnya lambat dan rumit, terutama kalau nulis zodiak. Bikin satu post di Instagram aja aku bisa lama banget karena kepsyennya suka gondrong kayak nulis artikel. Huuuhuu. Maafkan keterbaasanku ini.

Aku cuma bisa jamin, walopun jarang promo, setiap pesenan selalu aku garap serius dan commited.

Eh… ngomong-ngomong kamu itu siapa, sih, ngewawancarain aku kayak gini dari tadi?

Aku ini ya kamu juga. Sundea.

Kok bisa?

Pura-pura nggak tau ah. Kita kan Solar Gemini, Dioskuroi, titisan si kembar Kastor-Pollux. Apa anehnya bercakap-cakap sama diri sendiri?

Iya juga ya….

Comments

Popular Posts